Benarkah 4 Kepala Tentara Filipina Dipenggal Abu Sayyaf?

BukaFakta.com – Perang yang terjadi pada hari Minggu, 10/04/2016 antara Filipina dengan kelompok Abu Sayyaf menyebabkan militer Filipina harus berperang hanya dengan jarak 10 meter. Dan perang tersebut berlangsung kurang lebih selama 10 jam terletak pada daerah Basilan. Dan perang adu tembak senjata tersebut sangat membuat telinga terasa pekak dan dan mengganggu daya pendengaran.
Perang ini dinilai sebagai perang sengit yang cukup mengerikan, karena jaraknya cukup dekat, sehingga membuat para korban yang berjatuhan juga terhitung menjadi cukup banyak. Dimana kejadian ini telah membuat 18 tentara Filipina menjadi tewas dan sejumlah 56 tentara Filipina menjadi terluka, sehingga membuat mereka harus segera mendapatkan perawatan medis.
Menurut Juru bicara Komando Mindanao barat dari Militer Filipina, yaitu mayor Tan Jr, menyatakan bahwa peristiwa ini menimbulkan rumor bahwa sejumlah kepala dari 4 tentara Filipina dari 18 tentara yang tewas dalam perang melawan kelompok Abu Sayyaf, adalah meninggal dunia akibat dipenggal oleh pihak militan dari Abu Sayyaf.
Hal ini dikarenakan, berdasarkan pernyataan Tan mengungkapkan bahwa hal tersebut kemungkinan terjadi karena senjata yang digunakan untuk baku tembak milik Abu Sayyaf sangat kuat sehingga mampu membuat kepala militan dari Filipina sampai harus hilang dan terlepas.
Misalnya saja seperti, Sersan Erico, selaku sebagai salah satu tentara yang terluka, mengungkapkan bahwa para tentara Filipina beberapa ada yang berjalan kaki dan sebagian ada yang mengendarai kendaraan, di saat mereka diserang oleh kelompok Abu Sayyaf yang memiliki komplotan dengan jumlah lebih dari 100 militan yang bersenjata.
Karena hal inilah yang pada akhirnya membuat kekuatan kelompok Abu Sayyaf mnejadi tergolong kuat, karena memiliki persenjataan yang lengkap. Akibatnya, hal ini membuat tentara Filipina harus menelan pil pahit dengan kehilangan sejumlah 18 militan dan dengan jumlah tentara yang terluka lebih dari 50 orang.
Menurut Panglinawan, sebagai salah satu tentara yang kini telah mengalami luka parah dan harus bersitirahat, karena sedang terbaring lemah di rumah sakit, tuturnya ada banyak dari para rekannya yang ternyata menginjak ranjau darat.
Nah, dan disitulah komplotan kelompok Abu Sayyaf meluncurkan tembakan dari berbagai arah. Hal ini menjadi salah satu penyebab 5 anggota rekannya harus tewas di lokasi kejadian perang melawan kelompok Abu Sayyaf. Dimana perang ini pada mulanya disebabkan oleh kasus hilangnya warga asing dan penculikan 10 warga WNI. Maka dari itulah, bisa dibilang bahwa pertempuran kemarin merupkan pertempuran yang paling terbesar sepanjang tahun 2016 yang tidak mungkin bisa dilupakan.